@putryamelinda |
Usaha kuliner turun temurun yang diwarisi Pak Bari dari ayahnya ini memang tak hanya menyediakan menu sate klathak, tapi juga beberapa menu olahan kambing lainnya. Sedangkan untuk minumannya tersedia jeruk hangat, teh hangat, es jeruk dan es teh. Spesialnya, semua minuman hangat yang tersedia tidak menggunakan gula pasir melainkan gula batu. Pak Bari adalah generasi ketiga yang melanjutkan usaha kuliner sate klathak. Pak Bari mengatakan bahwa yang pertama kali jualan sate itu adalah Mbahnya, Mbah Ambyah. Sudah jualan sejak sebelum kemerdekaan katanya. Setelah itu diteruskan sama bapaknya, Pak Wakidi. Nah, baru sekitar tahun 1992 Pak Bari yang melanjutkan, tapi mulai membantu jualannya sejak dari umur 15 tahun.
Pemilihan lokasi jualan di Pasar Jejeran Wonokromo pun bukan tanpa alasan. Menurut penuturan Pak Bari, Pasar Jejeran dulunya memang sudah menjadi tempat Mbah Ambyah berjualan setelah sekian lama menjajakan sate dengan berkeliling memikul rombong sate. Hanya saja dulu Mbah Ambyah berjualan di bawah pohon Waru bukan di los pasar seperti sekarang. Sepeninggal Mbah Ambyah, Pak Wakidi meneruskan usaha kuliner ini dengan menyewa ruko sebagai tempat berjualan. Setelah berkali-kali pindah ruko, akhirnya tempat jualannya kembali ke lokasi yang kini telah dibangun pasar.
0 comments:
Post a Comment